Dampak Solar B30 untuk Kesejahteraan Petani Sawit
Susun Bentang Alam – Dampak Solar B30 untuk Kesejahteraan Petani – Solar B30 adalah bahan bakar solar (bahan bakar fosil) yang dicampur dengan Fatty Acid Methyl Ester (FAME) sebanyak 30 persen dari total komposisi Solar B30.
Pendahuluan
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Rida Mulyana menuturkan upaya ini dilakukan untuk mengerek harga minyak sawit (Crude Palm Oil/CPO) global yang tengah merosot (CNN Indonesia, 2018).
Harapannya, dengan memaksimalkan konsumsi dalam negeri, maka pasokan CPO global berkurang sehingga harga berangsur naik.
Peningkatan penerapan Solar B30 terus dilakukan melalui beberapa uji coba yaitu Road Test penggunaan bahan bakar Solar B30 pada kendaraan bermesin diesel oleh Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Baca Juga: Pajak Kelapa Sawit
Uji coba ini dilakukan dengan melibatkan PT. Sokonindo Automobile menggunakan mobil DFSK Super Cab bermesin Diesel.
Managing Director PT. Sokonindo Automobile of Sales Centre, Franz Wang melalui keterangan resminya mengatakan:
“Kami melihat bahwa pemerintah memiliki itikad baik terhadap industri otomotif di Indonesia dengan menyediakan bahan bakar yang berkualitas kepada masyarakat. Terlebih penggunaan Solar B30 memiliki pengaruh pada skala ekonomis dan juga efek lingkungan yang lebih baik, sesuai dengan visi kami juga yaitu menghadirkan kendaraan berkualitas dengan harga yang terjangkau untuk konsumen”
Spesifikasi singkat kendaraan yang digunakan adalah: nama Kendaraan: DFSK Super Cab, Varian: 1.3 T Diesel, Tipe Mesin: SFD 1.300 cc, Tenaga 75 Tk dan Torsi 190 Nm.
Uji coba dilakukan sejauh 50.000 Km dengan jarak tempuh per hari berkisar 560 Km.
Melalui momen ini, pelaku usaha di bidang perkebunan kelapa sawit terutama petani akan sangat diuntungkan.
Mengapa saya katakan demikian?
Mari kita simak dampak solar B30 tersebut.
Berapa kebutuhan bahan bakar jenis solar di Indonesia?
Menurut Bisnis Indonesia (30 April 2019), konsumsi BBM terus meningkat terlebih pada saat bulan Ramadhan dan Idul Fitri.
Untuk konsumsi bahan bakar jenis Solar/Bio saja membutuhkan sebanyak 1.983.640 Kiloliter (KL) selama 26 hari, artinya dalam sehari menghabiskan 76.294 KL.
Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Fanshurulloh mengatakan bahwa konsumsi bahan bakar jenis Solar Biodiesel sekitar 16,2 juta KL selama tahun 2018.
Merujuk dari CNN Indonesia terbit pada tanggal 27 November 2018, bahwa Pemerintah menargetkan konsumsi FAME sebagai campuran Solar untuk B20 meningkat menjadi 6,2 juta KL di tahun 2019.
Target itu meningkat 58,16 persen dari target konsumsi FAME tahun 2018 yaitu sebesar 3,92 juta KL untuk sektor kegiatan penugasan pemerintah (PSO) dan non-PSO.
Berapa Kebutuhan FAME untuk menghasilkan Solar B30?
Jika Solar jenis B30 akan dirilis, secara otomatis kebutuhan FAME akan meningkat drastis.
Kita anggap kenaikan konsumsi bahan bakar tahun 2020 berkisar 20 persen dari tahun 2018 maka 16,2 juta KL x 20 persen = 19,44 juta KL.
Dalam pembuatan Solar B30 sudah pasti akan membutuhkan sekitar 5,83 juta KL (30 persen dari 19,44 juta KL), mungkin kebutuhan ini merupakan target minimal, bisa saja lebih.
Jika kita koversi ke berat FAME yang dibutuhkan maka:
Berat jenis FAME adalah 0,88 Kg/L pada suhu 20 C.
Kebutuhan FAME adalah 5,83 juta KL atau 5.830.000.000 liter.
0,88 Kg/L x 5.830.000.000 L adalah 5.130.400.000 Kg atau 5.130.400 Ton (5,13 juta Ton) FAME.
Maka kita bisa ambil kesimpulan awal bahwa kebutuhan FAME berkisar 5,13 juta Ton untuk Tahun 2020.
Menurut Santoso (2013) senyawa FAME dihasilkan dari reaksi esterifikasi CPO sebagai Asam Lemak dengan Alkohol menghasilkan senyawa Ester (salah satunya adalah FAME).
Pada kondisi optimal rendemen FAME dari CPO berkisar 97,0 – 98,5 persen.
Dari hasil di atas dapat kita hitung bahwa untuk menghasilkan FAME sebanyak 5,13 juta Ton dibutuhkan CPO sebanyak 5,30 Juta Ton.
Maksudnya adalah kebutuhan CPO pada tahun 2020 untuk mendukung produksi Solar B30 adalah berkisar 5,30 Juta Ton per tahun.
Menurut Kementrian Pertanian (2019), produksi kelapa sawit di Indonesia tahun 2019 sebanyak 42.869.429 Ton.
Jika rendemen CPO berkisar 21% maka produksi CPO berkisar 9,00 Juta Ton.
Dari kalkulasi awal, kebutuhan CPO untuk mendukung program Solar B30 sebanyak 5,13 Juta Ton.
Dapat kita lihat bukan, untuk mendukung program pemerintah yaitu Solar B30 sebanyak 5,13 Juta Ton memerlukan 57 persen CPO dari total produksi CPO (9,00 Juta Ton) di Indonesia.
Oleh sebab itu, kami menghimbau kepada para pelaku usaha perkebunan kelapa sawit khususnya petani swadaya, mari untuk selalu semangat memelihara tanaman kelapa sawit kita agar menghasilkan TBS yang optimal.
Perlu dicata bahwa, Menurut Indonesia Investment (2017), salah satu faktor untuk menentukan harga TBS adalah Permintaan dan Persediaan (Supply and Demand).
Jika permintaan tinggi namun persediaan sedikit sudah tentu harga TBS akan melonjak naik.
Demikianlah sedikit ulasan mengenai Dampak Penerapan Solar B30 untuk Kesejahteraan Petani Sawit.
Semoga informasi ini dapat bermanfaat, terutama untuk membangun motivasi pekebun agar senantiasa maksimal dalam melakukan perawatan tanaman kelapa sawitnya.
Terimakasih Salam
Tanda Berduri.
Referensi:
Bisnis Indonesia. 30 April 2019. Konsumsi BBM Tumbuh Lebih Tinggi. Diakses dari https://www.goodyear-indonesia.com/wp-content/uploads/3c-Edisi_Harian-Goodyear_2019-04-30_28.00.pdf pada tanggal 26 November 2019.
Liputan6.com. 17 Juni 2019. DFSK Ikut Uji Coba Solar B30. Diakses dari https://www.liputan6.com/otomotif/read/3991606/dfsk-ikut-uji-coba-solar-b30?source=search pada tanggal 26 November 2019.
CNN Indonesia. 27 November 2018. Kerek Harga CPO, Konsumsi FAME 2019 untuk B20 Naik 58 Persen. Diakses dari https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20181123195226-85-348827/kerek-harga-cpo-konsumsi-fame-2019-untuk-b20-naik-58-persen pada tanggal 26 November 2019.
Kementrian Pertanian. 2019. Produksi Kelapa Sawit Menurut Provinsi di Indonesia, 2015 – 2019. Diakses dari https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=8&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjTzaKm_IfmAhXbbSsKHYuqBwEQFjAHegQICBAC&url=https%3A%2F%2Fwww.pertanian.go.id%2Fhome%2Findex.php%3Fshow%3Drepo%26fileNum%3D214&usg=AOvVaw2RO36p-gZIZUuY4FisUEyg pada tanggal 26 November 2019
Indonesia Investments. 2017. Minyak Kelapa Sawit. Diakses dari https://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/komoditas/minyak-sawit/item166 pada tanggal 26 November 2019
Santoso, H. 2013. Prarancangan Pabrik Biodiesel dari Crude Palm Oil (CPO) dan Metanol Kapasitas 660.000 Ton/Tahun. Diakses dari http://eprints.ums.ac.id/32337/2/04%20Bab%201.pdf pada tanggal 26 November 2019